CHIP ROM - untuk menyimpan instruksi start-up yang bersifat tetap dan berbeda dengan RAM yang datanya dapat dirubah dan ditambah, ROM (Read Only Memory) tidak dapat ditulis atau dihapus oleh pengguna komputer. Chip ROM khusus berisi instruksi start-up yang sudah ditentukah sebelumnya. Oleh sebab itu, chip ROM diisi oleh pabrik pembuatnya dengan program-program yang berisi instruksi khusus untuk operasi dasar komputer, misalnya untuk menhidupkan komputer (BIOS) atau menampilkan karakter ke layar. Chip ROM bersifat non-valatile sehingga isinya tidak akan hilang meskipun komputer dalam keadaan tidak menyala.
CHIP CMOS – untuk menyimpan instruksi start-up yang bersifat fleksibel. CMOS(complementary metal-oxyde semiconductor) memperoleh arus listrik dari baterai sehingga isi CMOS tidak akan hilang meskipun komputer dimatikan. Chip CMOS berisi instruksi-instruksi start-up yang bersifat fleksibel misalnya jam, tanggal dan kalander. Berbeda dengan chip ROM, chip CMOS dapat diprogram ulang, misalnya ketikan kita hendak mengubah waktu.
Chip Memori Flash – untuk menyimpan program yang fleksibel dan juga termasuk memori yang non-volatile, chip memorii flash dapat dihapus dan diprogram ulang lebih dari sekali (tidak seperti chip ROM yang hanya dapat diprogram satu kali). Memori flash tidak membutuhkan baterai dan memiliki kapasitas berkisar antara 32-128 megabyte. Chip memori jenis ini tidak dipakai untuk menyimpan program komputer saja tapi juga di perangkat lain seperti ponsel, printer, kamera digital, dan sebagainya.
Itulah pembahasan mengenai Cara Kerja Memori (RAM, ROM, CMOS dan FLASH), semoga bermanfaat. Mungkin sobat juga tertarik untuk baca artikel mengenai Perbedaan RAM Dan ROM.
0 Response to "Cara Kerja Memori (RAM, ROM, CMOS dan FLASH)"
Posting Komentar